Minggu, 25 Desember 2011

Liontin Bidadari

kedatanganku kedalam sebuah rumah kecil bercatkan debu, tutupi mataku dengan kegelapan malam  dan ruangan hitam.
aku terdiam penuh curiga, aku bergetar penuh ketegangan.
ketika aku membuka pintu itu aku mendengar lantunan lagu klasik.
sorotan cahaya masuk melalui lubang kecil ditembok itu.
aku terkejut karna tidak ada listrik dan bahkan tidak ada satupun orang ditempat ini
terhentak kakiku untuk mengikuti arah cahaya itu.
sampai pada suatu tempat, aku melihat seorang anak kecil sedang memainkan sebuah piano klasik yang hampir rapuh.
kakiku perlahan mendekatnya sembari bertanya kepada anak itu "apa yang kamu lakukan ditempat ini nak?". dia menengok ke arahku dengan tersenyum namun saja ia tidak berkata satu kata pun.
senyumannya penuh keceriaan namun tampak disorot matanya terlihat ketakutan, ketegangan dan kegelisahan.
langkahku semakin mendekatinya dan ketika aku memegang pundaknya, ia pergi berlari kearah ruangan yang di sinari cahaya api.
aku terus mengejarnya dan menangkapnya, hendak ku tanyakan beberapa pertanyaan kepada dia, namun sebelum aku berkata, ia mengatakan "pergilah dan tinggalkan lah aku sendiri sebelum ada yang menemukanmu!" aku bingung, aku terkejut atas ucapannya...
berlarilah ia pergi, namun sebuah liontin yang ia bawa terjatuh. diambillah liontin itu olehku. aku kembali terkejut ketika liontin itu kubuka ternyata tertulis sebuah ungkapan hati kecil anak itu. "hanya ada cahaya bintang yang bisa menemani kegelapanku." itulah ungkapan yang ada di liontin itu.